the real of agroeducation

the real of agroeducation
Can be Change!

konsep diri itu penting!

memaksimalkan potensi, itulah amanah dari Tuhan.

Jumat, April 16, 2010

Membangun Paradigma “Penyalahgunaan Napza (Drugs) merupakan Simbolik Dormansi (kehancuran) Indonesia (Pe-Na-Si-Do-I)” sebagai Langkah Awal Pembangunan Bangsa.

Ranah pertiwi kita memang terbentang luas dengan sederet kekayaan alam dan berjuta panorama keindahan alam yang asri. Indonesia yang asri terlihat jelita karena sangat megah dan sangat kaya akan ekosistem biotik yang terhampar di seluruh sela di Indonesia. Secara logis ini merupakan sebuah sketsa negara yang makmur dan lohjenawi. Ini merupakan bukti keajaiban Tuhan untuk negeri ini. Namun, sejatinya potensi terbesar yang telah Tuhan berikan untuk negeri ini adalah kapasitas sumber daya manusia yang melimpah ruah dengan sejuta potensi yang saling berbeda yang dimiliki setiap individu.
Realita ini merupakan kelebihan yang tiada bandingan. Tidak dimiliki negara manapun selain Indonesia. Kenyataan itu seharusnya mampu menjadikan Indonesia menjelma menjadi Indonesia yang sejahtera. Ironis memang, dengan kenyataan yang luar biasa tersebut tidak relevan dengan realita yang terjadi di Indonesia. Negeri yang seharusnya penuh cinta ini seolah tidak berdaya dengan datangnya era globalisasi yang senantiasa mengkontaminasi semua aspek kehidupan.
Dewasa ini, kondisi Indonesia semakin krusial dengan pola hidup kaum muda, bahkan para pemimpin yang semakin jauh dari moral. Hal yang mendasari realita tersebut adalah minimnya daya antisipasi mereka terhadap perubahan jaman yang menuju kearah kebebasan yang tidak bermoral. Sebagai negara yang berdaulat pancasila dengan salah satu silanya yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, sewajarnya problema ini bisa dihindari karena mayoritas masyarakatnya telah memilki fondasi kuat yaitu agama sebagai pedoman kehidupan setiap individu masyarakat. Problema ini sepatutnya menjadi tantangan bagi generasi muda khususnya para mahasiswa untuk mengubah paradigma bangsa terhadap perubahan jaman sehingga pola hidup generasi muda dan pemimpin bangsa bisa lebih baik. Fakta mengenai napza dan drugs sekarang ini merupakan contoh kecil mengenai runtuhnya moril bangsa ini sehingga bila dibiarkan problema ini bisa menjadi lebih akut.
Sejatinya modernisasi berhasil merengguh potensi-potensi generasi muda dengan menenggelamkannya melalui tipu daya kebebasan dan napza merupakan salah satu alatnya. Napza (narkoba, psikotoprika dan zat adiptif) dan drugs pada dasarnya sangat bermanfaat untuk bidang kesehatan seperti seperti sebagai antibiotik hingga zat yang mampu menghilangkan penyakit degeneratif bahkan dibidang kimia analisis pengetahuan mengenai napza sangat diperlukan. Namun napza yang semestinya dipergunakan dengan baik tetapi dikonversikan menjadi zat memabukkan dan menurunkan kemampuan sistem imun, psikologi manusia. Dan realita ini seharusnya tidak terjadi bila setiap pengguna menyadarinya dengan benar.
Sebuah asa nasionalisme perlu kita usung disini, sebagai anak bangsa sepatutnya harus berjuang dengan melakukan apresiasi terbaik dalam membantu pembangunan bangsa. Dan dari sekian banyak penduduk Indonesia yang paling berpeluang banyak berkontribusi dalam pembangunan bangsa adalah para generasi muda.
Regenarasi menuju generasi yang lebih baik telah dimimpikan negara ini. Bukan generasi pengguna napza melainkan generasi terbaik yang mampu merenovasi negara kita menjadi negara yang jauh lebih baik dan unggul. Untuk itu, penyalahgunaan napza dan drugs harus segera dimatikan. Karena penyalahgunaan napza dan drugs merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kehancuran dan kegagalan pembangunan bangsa. Sehingga, diperlukan paradigma baru sebagai langkah perdana dalam pembangunan bangsa ditujukan bagi semua masyarakat tidak hanya generasi muda bahwa penyalahgunaan napza merupakan simbol kemunduran suatu bangsa.