the real of agroeducation

the real of agroeducation
Can be Change!

konsep diri itu penting!

memaksimalkan potensi, itulah amanah dari Tuhan.

Senin, Maret 15, 2010

alangkah cerdasnya kita

Dalam mengahadapi dinamika kehidupan ditengah zaman globalisasi yang segalanya free (bebas) sehingga bermunculan fenomena-fenomena kehidupan artistik berbasis kebebasan sekarang ini, seperti Westernisasi yang menghancurkan moral muslim, Pasar Bebas yang mengancam para mikro ekonomi kaum bawah, bahkan Perdagangan Bebas {AFTA} yang meresahkan. Dan semua hal yang berbau bebas dewasa ini membuat persaingan untuk hidup secara sejahtera di dunia terasa semakin sulit. Tanpa sadar kebebasan kian mempertuhan kita untuk menghalalkan segala cara dengan dalih untuk menjadi yang terbaik.

Kebebasan seperti itu kian merobohkan martabat kita sebagai mahluk yang dikaruniakan akal dan hati. Dengan akal dan hati yang kita miliki sewajarnya mampu membuat kita tersadar akan semua kedzoliman dibalik idiologi kebebasan yang tersaji di depan kita saat ini.

Dewasa ini berkembangnya sains dan teknologi di negara-negara maju membuat negara berkembang seperti Indonesia semakin tertinggal. Terbatasnya sumber daya manusia yang berkualitas yang dimiliki negara berkembang menjadi faktor utama yang membuat negara berkembang semakin tenggelam dan hanya mampu terbuai dalam kedahsyatan alat teknologi yang semakin canggih.

Sebagai negara yang dikaruniai banyak penduduk seyogyanya Indonesia menjadi negara yang kuat dan mampu bersaing dengan negara belahan benua manapun. Dalam sensus dunia Indonesia menempati posisi ke tiga sebagai negara yang berlimpah ruah penduduknya dibawah interval penduduk penduduk Cina dengan 20% penduduk dunia USA dengan 18% penduduk dunia Dan dalam rataan warga negara dan keturunan Indonesia diluar mencapai nilai 13% dari jumlah warga disetiap negara di seluruh dunia.

Maka sudah sepatutnya bangsa kita kini tersadar dan mulai berfikir bahkan bergerak untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, mencetak warga negara Indonesia yang cerdas, mencetak warga negara Indonesia yang mampu membangun negeri ini menjadi negeri yang a’rifan bizzamani (modern) namun tetap menegakan jatidiri negara yaitu negara muslim yang ta’at dan selamat.

Dengan itu dalam kesempatan yang langka ini, penulis mencoba menuangkan serpihan hati yang selalu mengelitik nurani serta pikiran penulis dengan menggoreskan tinta melalui karya tulis yang penuh dengan kesalahan, mencoba mendedikasikan diri untuk menanamkan paradigma-paradigma baru bagi kita semua tentang betapa pentingnya bagi kita untuk menyadari dahsyatnya kecerdasan-kecerdasan yang telah dikaruniai Allah pada kita semua tanpa mengenal status ekonomi, sosial, budaya. Yakinilah Allah Maha adil kepada setiap hambanya dan dengan hal tersebut nyatalah kita semua mempunyai kesempatan untuk cerdas !.

Sejak jaman dahulu kecerdasan menjadi tolak ukur perkembangan ideologi pemikiran manusia. Semakin munculnya penemuan-penemuan baru yang sensasional dalam satu dekade generasi semakin ternilai cerdas pula suatu generasi tersebut. Kejeniusan seseorang menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi setiap jiwa dari jaman dahulu hingga kini. Hadirnya manusia cerdas seperti Aristoteles, Pluto, Dekrates, Sokrates, Hegel, Alkhawarizmi, Ibnu Sina (avecina), Aljabar, Ibnu kholdun pada masa awal berkembangnya ilmu pengetahuan menjadi bukti pemahaman tentang potensi diri telah hadir di dunia ini sejak jaman dahulu.

Modern ini pemahaman dan kesadaran tentang konsep kecerdasan ditengah masyarakat mengalami kemajuan yang teramat pesat, kecerdasan bagai menjadi agama baru bagi manusia dalam pergelaran ilmu pengetahuan didunia yang semakin menjadi bahan kajian wajib untuk sama-sama diperbincangkan ditengah masyarakat.
Kala semakin diangkatnya tema “important knowledge for life ” dewasa ini kian menambah faktor dukungan yang kuat untuk semakin memahami arti kecerdasan itu sendiri agar mampu mendapatkan ilmu pengetahuan yang kian merebak dan berkembang.

Pemahaman konsep kecerdasan dengan baik mampu menjadi jembatan sukses tersendiri bagi semua orang. Dengan memahami kecerdasan diri sendiri dengan baik seorang akan menjadi lebih percaya diri dan mampu membangun motivasi diri. Dan motivasi diri itu yang esensial dalam berjuang. Kadang kala menurut penulis pribadi pemahaman mengenai kecerdasan diri sendiri sangat penting sebagai langkah awal atau sebagai tolak ukur untuk memulai mewujudkan cita-cita dan mimpi kita.

Kecerdasan itu sendiri adalah sebuah bakat yang dimiliki setiap orang yang dapat membawanya meraih apapun yang mereka inginkan. Sementara Einstein pernah mengatakan dalam beberapa bukunya bahwa setiap orang mempunyai satu kecerdasan yang berbeda-beda dengan yang lainya dan dengan mengkolaborasikanya dengan sembilan kerja keras akan menghasilkan nilai sepuluh atau ujung sebuah perjuangan dengan predikat berhasil.
So, inti dari kiasan Einsten tersebut kecerdasan mempengaruhi sepuluh persen keberhasilan seseorang, sedangkan sembilan puluh persen sisanya dalam mempengaruhi keberhasilan seseorang adalah kerja keras atau etos kerja. Dengan memaksimalkan kedua faktor tersebut insyaallah kita akan dapat dengan mudah menggapai apa yang selama ini kita cita-citakan.

Selain sebuah kemauan yang tinggi atau cita-cita yang besar patut kita sadari dimana potensi kita berada. Karena walaupun kita telah dianugerahi sembilan kecerdasan yang sama dari awal kita lahir. Namun, dalam kenyataanya kita hanya cenderung akan sering menggunakan dua hingga tiga dari kesembilan potensi yang kita miliki.

Dengan menghadirkan karya tulis ini, dan mengingatkan kembali kepada para pembaca betapa geniousnya diri kita hingga tak ada alasan lagi untuk ‘memperkambing- hitamkan’ kecerdasan sebagai faktor kegagalan seseorang. Sebuah kenyataan yang teramat primitive bila kejadian tersebut kembali terulang padahal saat ini kita sedang diiringi kesadaran tinggi tentang neuron yang telah lama telah disampaikan oleh para pakar-pakar neuron di Indonesia. Bahkan sekarang kita semakin dilengkapi dengan hadirnya para motivator di tengah-tengah kita.

Dengan motivasi tinggi penulis berharap adanya perubahan dalam cara pandang kita dalam segala hal. Termasuk dalam hal kecerdasan karena setiap manusia yang tidak mengalami kedisfungsian minimal otak (otak tidak berfungsi). Telah dianugerahkan otak yang sama sempurna. Sehingga kita semua punya kesempatan untuk menjadi cerdas. Bersiaplah untuk cerdas kawan !!.
• KEAJAIBAN PERTUMBUHAN OTAK KITA
Otak adalah salah satu dari sekian anatomi manusia yang telah di desain secara indah oleh Allah SWT. Keberadan otak begitu diperlukan bagi aktifitas manusia sebangai reseptor terhadap rangsangan neuronik internal. Manusia tanpa otak ibarat kotak tak berisi yang begitu mudah untuk diangakut dan kita lemparkan ke dalam tempat sampah. Manusia sejati adalah manusia yang menggunakan akalnya. Manusia sangat terlihat tidak berguna bila mempunyai kedisfungsian minimal otak, walau hanya sebagian ketidak fungsian salah satu mekanik otak dapat berakibat fatal bagi manusia.

Begitu menakjubkan bila kita melihat struktur otak yang kelihatan sederhana namun mempunyai kerumitan yang memesona.dengan desain indah oleh sang Maha Kuasa. Berat otak hanya sekitar 250gr hingga 750gr dengan sebagian besar unsur otak terdiri oleh air,dan kadar kelembaban yang dinamis tergantung asupan-asupan dari hasil pencernaan.

Dalam system embriologi manusia terungkap fakta bahwa ‘brain’ yang dimiliki kita berawal dari sel-sel sambungan.Dan terus bertumbuh menjadi ribuan sel sambungan.dikala masa differnsiasi embriologi janin yang mencapai tingkat lanjut janin mulai merasakan rangsangan dari dunia luar yang ditimbulkan dari suara (lagu-lagu klasik), sentuhan ibu dan lain sebagainya. Dan diawal pertama kali sang bayi menatap dunia, disitulah awal dari pertumbuhan sel-sel otak kita yang sangat dahsyat lebih menakjubkan dari pada system jaringan computer maya layar sentuh dan berteknologi tinggi abad 21 yang siap diusung oleh manusia super cerdas Bill Gates.

Saat kita membuka kornea mata kita yang perdana,dan menatap alam baru berupa alam dunia,mengambil oksigen untuk pertama kali dan menukarkanya dengan karbondioksida di Alveolus. Disaat inilah system syaraf awal kita berfungsi dalam kehidupan yang nyata. Ketika iodopsin belum dapat berfungsi secara maksimal namun semua anatomi kita menjadi reseptor aktif segala rangsangan yang kita dapatkan dan akan kembali dikirim ke resptor terakhir yaitu otak kita. Diwaktu tersebut kita masih lebih didominasi oleh insting dan naluri alamiah yang sudah direncanakan oleh Allah SWT.
Sesaat setelah dilahirkan otak kita mulai memberi keputusan-keputusan yang penting. Maksudnya, otak kita mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga dapat memberi kesimpulan atau keputusan penting dari premis-premis (rangsangan) yang datangnya dari resptor awal yaitu seluruh organ tubuh kita. Pada masa itu kita tidak lagi didominasi oleh insting dan naluri alamiah.
Sejak saat itu sel-sel dalam otak kita terus mengalami pertumbuhan seiring bertambahnya usia, tidak ada perbedaan pertumbuhan dimasa-masa awal ini, walaupun bila dibandingkan dengan manusia tercerdas sekalipun. Itulah bentuk keadilan Allah bagi mahlukNYA.
Lalu, dimasa apa pertumbuhan otak kita berbeda dengan mereka yang very superiour atau genious ??
Ya, ada satu masa yang sangat kompleks bagi pertumbuhan otak manusia.dan dari hasil pertumbuhan pada masa tersebut sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan otak selanjutnya hingga kita menginjak usia dewasa bahkan hingga lansia. Dalam proses pertumbuhan otak pada masa itu kita dapat melihat perbedaan yang fundamental antara anak yang dianugerahi otak yang supercerdas dibandingkan dengan anak yang kecerdasanya biasa saja, kita juga dapat melihat anak yang mempunyai bakat-bakat tertentu pada masa ini.
Masa apakah itu??,
Albert Einstein seorang ilmuan terhebat abad 20. Sang penemu Teori Relativitas yang sangat dikagumi di dunia sains dan teknologi pernah mengatakan masa tersebut adalah masa yang kompleks bagi manusia, masa yang sangat essensial bagi masa depan manusia kelak. Sementara penulis sendiri mencoba menyuguhkan pendapat tersendiri bahwa masa tersebut adalah masa yang rentan bagi kita semua. Masa dimana kita selalu menyimpan apa yang kita lihat dibagian otak kita yang bernama lobus frontallis satu sistem penyimpan data di alam otak kita yang berjangka panjang didalam cellebrum (sel otak) yang akan selalu terkenang hingga masa diferensiasi (dewasa).
Dimasa rentan tersebut volume otak kita mengalami pertumbuhan volume sel yang memukau,dalam setiap pertanyaan yang timbul dalam benak kita pada waktu itu dan berusaha mencari jawabanya maka terciptalah seribu sel sambungan baru.dan dalam siklus perkembangan volume sel otak masa ini adalah seribu sel persekon ini sesuai yang dikatakan oleh seoarang dokter sekaligus pakar neuron yang membedah otak Einstein. Semakin kritis otak kita pada usia tersebut semakin besar pula bakat kita. Subhanallah. Agung nian nikmat Tuhan !.
Dimasa rentan ini pula Baharuddin Jusup Habibie kecil begitu takjub melihat pesawat tempur amerika yang di diseain sangat gagah yang ia lihat dari sebuah kertas koran yang ia dapatkan dari hasil membeli gorengan,dan mulai saat itu ia menghayal seandainya ia bisa membuat pesawat terbang dan menerbangkanya, dan akhirnya ia pun membuat reklame kapal terbang yang berbahan kertas diusia tiga setengah tahun. Diusia tiga tahun pula Albert Einstein menanyakan kepada Herman Einstein (ayahnya) tentang jarum kompas yang bergerak secara otomatis tanpa disentuh sedikitpun.
Mereka inilah orang-orang cerdas yang kritis diusai rentan, hingga mereka menjadi terkenal dengan mewujudkan kritisan-kritisan pada masa rentan, dan mereka menjawabnya diusia dewasa.
Apakah anda kritis diusia rentan anda ??????

• SEMBILAN KECERDASAN
Secara sadar penulis sarankan kepada para pembaca untuk bersyukur, kita di lahirkan ditengah era kala sains dunia mengalami frekuensi titik tertinggi, dikala gelombang penemuan oleh para ilmuan telah terjamah dikhalayak ramai, era dimana barang tersaji lebih banyak dari alat-alat untuk mengkaji.
Di abad 20, diwarnai penemuan-penemuan yang fenomenal buah hasil karya para peneliti. Inilah awal dari pada terkuaknya betapa besar anugrah yang di turunkan oleh ALllah SWT melalui setiap batang tengkorak manusia, secara adil Allah memberi jatah sembilan kecerdasan kepada setiap manusia tanpa terkecuali. Diawal kelahiranya pun manusia telah dibekali sembilan kecerdasan yang fundamental tersebut.
Dengan modal potensi yang esensial bagi manusia ini kelak dengan secara naluriah manusia akan lebih mengoptimalkan satu, dua atau tiga kecerdasan yang mereka miliki,dan manusia akan secara spektakuler manjadi orang orang yang tercerdas dijagat bumi dengan mengoptimalkan hanya salah satu kecerdasan yang mereka miliki hingga titik tertinggi.Bayangkan apabila kita telah mengoptimalkan kesembilan kecerdasan yang kita miliki hingga titik tertinggi, mungkin kita telah menjadi raja dari raja, professor dari professor, tidak bisa dipungkiri kita juga mampu menjadi orang nomor satu di Jagat raya ini. Menakjubkan !.

Tidak ada komentar: