the real of agroeducation

the real of agroeducation
Can be Change!

konsep diri itu penting!

memaksimalkan potensi, itulah amanah dari Tuhan.

Kamis, Oktober 28, 2010

Kelak, saya ingin memberikan 'sesuatu' untuk kamu ....

Sebuah rencana pembuatan softwere :

“AGAS” (Agricultural Genetic Analysis System)

Bukti Peranan Positif IT Untuk Agronomi Hortikultura Masa Depan Sekaligus Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan Global.

Sebuah artikel ilmiah hasil riset seorang professor asal amerika belum lama ramai diperbincangkan oleh semua umat di dunia. Satu artikel yang mengangkat sebuah hipotesa mengenai akan terjadinya krisis pangan global diseperempat abad yang akan datang. Dan yang menarik, dalam artikel tersebut mengatakan bahwa Indonesia kelak akan menjadi salah satu dari 30 negara adidaya baru. Indonesia menjadi negara yang ditakuti dan disegani karena memilki ketahanan pangan yang kuat dan tidak terkontaminasi keadaan krisis pangan yang mendunia.
Sejujurnya, artikel ilmiah tersebut menjadi kabar gembira serta menjadi harapan baru masyarakat dalam negeri terhadap kemajuan bidang pertanian di Indonesia yang nyatanya masih terjanggal oleh berbagai masalah. Masalah-masalah yang bersifat fundamental masih sangat mendominasi keterlambatan kinerja pertanian Indonesia. Diantaranya problema apresiasi masyarakat yang relatif rendah mengenai usaha mengembangkan potensi-potensi pertanian, tidak terealisasinya program kerja pemerintah untuk meningkatkan mutu pertanian, juga lain sebagainya.
Terlebih lagi dewasa ini Indonesia dihadapkan realita ketersediaan pangan yang tidak stabil sehingga menyebabkan kelaparan di berbagai daerah yang sebenarnya memiliki potensi-potensi pertanian yang belum dikembangkan. Kasus-kasus kelaparan dan mala gizi yang terjadi di provinsi papua bahkan di jakarta menjadi salah satu gambaran keterpurukan pangan yang sedang terjadi di Indonesia.
Untuk mengatasi masalah pangan Indonesia tersebut maka perlu adanya upaya peningkatan hasil produksi pertanian. Sejauh yang kita ketahui, dalam upaya meningkatkan hasil produksi pertanian adalah dengan menyukseskan program Ekstensifikasi dan Intensifikasi. Dan dari dua program tersebut yang senantiasa sedang menjadi perhatian utama sebagian besar peneliti pertanian adalah program Intensifikasi yang di dalamnya adalah upaya mengembangkan varietas pangan nasional dengan rekayasa genetika.
‘Terciptanya’ varietas-varietas pangan baru dewasa ini merupakan bentuk keberhasilan program Intensifikasi. Dewasa ini, berbagai teknologi-teknologi muttakhir sudah mulai diterapkan untuk memaksimalkan hasil dari proses rekayasa genetika. Seperti halnya teknologi-teknologi dalam meneliti gen yang sudah ada seperti DNA Sequencer. Perkembangan pesat pengetahuan mengenai rekayasa genetika sangat didukung oleh penemuan teknologi-teknologi berbasis komputer/digital. Teknologi-teknologi tersebut dirancang khusus sebagai alat elektronik yang berfungsi sebagai media analisis, visualisasi, sehingga rekayasa genetika tersebut berhasil.
Untuk itu, sebuah ide sederhana terbesit oleh saya pribadi untuk semakin meramaikan perkembangan rekayasa genetika dengan membuat sebuah aplikasi komputer. Namun softwere ini diharapkan lebih fungsional dari pada teknologi yang sebelumnya. Aplikasi komputer yang saya rencanakan adalah aplikasi yang dapat memvisualisasikan gen tumbuhan, mengatur enzim pengaktif gen tumbuhan, dan pola rekombinasi ideal gen tumbuhan. Adapun pola kerjanya softwere ini adalah dengan memaksimalkan penyinaran laser, inframerah, atau sinar-x yang langsung dipancarkan ke sel tumbuhan, lalu penyinaran tersebut mentransfer hasil objekannya melalui bluetooth ke laptop/pc sehingga bisa langsung tervisualisasi. Softwere ini diberi nama Agricultural Genetic Analysis System (AGAS).
Namun, ide sederhana pembuatan softwere ini pun masih sangat ‘mentah’ untuk diwujudkan. Karena baru sebatas inspirasi/ide dan belum beranjak sampai ke tahap penelitian, observasi, dan perancangan. Yang menjadi terhambatnya perkembangan ide ini adalah karena minimnya pengetahuan saya terhadap genetika tanaman yang lebih mendalam, pembuatan softwere, serta mekanisasi softwere AGAS ini yang lebih kompleks.
Kelebihan dari produk AGAS ini bila terealisasi adalah membantu perkembangan ilmu genetika tanaman dan membantu permasalahan ketahanan pangan global. Karena dengan menganalisis, dan merekayasa lebih dalam mengenai gen akan sangat membantu dalam penemuan pangan-pangan baru sehingga diversifvikasi pangan pun akan lebih mudah diwujudkan.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

hanya ingin membetulkan pendapat, bahwa mutasi genetik untuk mendapatkan varietas baru dari tanaman (misalnya padi) dilakukan dengan menggunakan radiasi, misalnya gamma atau beta (tentunya dengan dosis yang tepat dan tidak berlebih). Karena jenis radiasi inilah yang akan mengubah struktur DNA atau RNA dari sel makhluk hidup karena frekuensinya yang sangat besar dibandingkan jenis gelombang lainnya.

kalo da yang salah tolong koreksi ya....

bai, follow back blog urang : beofisika.blogspot.com

Okeh OKey OK....

muhammadbaidowi mengatakan...

nah puguh itu yang sedang saya pikirkan. berapa dosis intensitas radiasinya sehingga tdk merusak DNA nya,..
perlu penelitian yang lebh lanjut...

Unknown mengatakan...

klo pengen tahu, coba berkunjung n bertanya ke BPTP yang ada di Sukamandi. Disana juga (kalo ga salah) ada pencarian spesies Padi dengan cara iradiasi.

gud lak...!!!